udah tahun ke 6 masih aja sibuk kuliah
ngga tahan pengen cepet" selesai kuliah ini
harapan semoga semester 6 ini ngga ada satupun nilai C dan semog ada nilai A biar semester 7 nantia aku bisa ambil 24 sks amin...
semester 7 masih padet :(
semoga semester 7 nanti bisa aku jalanin dengan hasil lebih baik ngga ada nilai C satupun
semester 8 masih kuliah juga, ya ampun.... =='
yang namanya ngulang emang ngga enak temen2 semester akhir fokus skripsi, aku masih kuliah juga
september 2013 aku harus wisuda amin...
optimis pasti bisa :)
tidak ada kata terlambat untuk berubah pasti bisa
28 Juni 2012
22 Juni 2012
Anggaran Sektor Publik dan Anggaran Kinerja
Anggaran Sektor Publik
Proses penganggaran merupakan sebuah proses penting yang sering kali
menjadi perhatian tersendiri bagi sebuah organisasi sektor publik terutama
pemerintah. Tidak seperti di sektor swasta yang menetapkan penganggaran sebagai
hal yang bersifat optional, proses penganggaran di sektor publik, khususnya
pemerintah, merupakan hal yang mutlak.
Proses
Akuntansi Manajemen di Sektor Publik
Semua organisasi, baik swasta maupun sektor publik, didirikan untuk
mencapai satu atau lebih tujuan. Pemerintah, misalnya, memiliki banyak fungsi
dan tujuan yang harus dicapai, antara lain pelayanan kesehatan, pendidikan, dan
jasa-jasa lainnya. Indikator kinerja yang menjadi pertanggungjawaban manajemen
di sektor swasta adalah keuntungan, sedangkan indikator kinerja yang digunakan
untuk organisasi sektor publik adalah efektivitas tujuan dari pemberian dan
penggunaan dana yang diberikan tersebut.
Agar perencanaan dan pengendalian dapat dilakukan dengan baik, perlu
ada informasi yang mendukung perencanaan dan pengendalian tersebut. Proses
akuntansi manajemen bertujuan mendapatkan informasi tersebut. Menurut The Chartered Institute of Management
Accountant (1996), akuntansi manajemen mencakup aktivitas inti berikut ini.
1. Partisipasi dalam proses perencanaan pada
tingkatan strategis dan operasional. Hal ini melibatkan pembuatan kebijakan,
penentuan rencana, sampai dengan penyusunan anggaran yangng dinyatakan secara
kuantitatif.
2. Pembuatan dari panduan untuk keputusan
manajemen. Hal ini mencakup pembuatan analisis, penyajian, dan interpretasi
dari informasi relevan yang memadai.
3.
Memberikan kontribusi kepada pengawasan dan
pengendalian kinerja melalui pembuatan laporan atas kinerja organisasi (atau
segmen tertentu dalam organisasi) yang mencakup perbandingan antara kinerja
aktual dengan kinerja yang direncanakan/dianggarkan. Di samping itu, juga
mencakup analisis dan interpretasinya.
Proses akuntansi manajemen merupakan integrasi yang tidak terpisahkan
antara perencanaan dan pengendalian. Dalam perspektif tersebut, perlu dibedakan
antara dua jenis aktivitas perencanaan.
1. Perencanaan strategis untuk tujuan dan sasaran
yang bersifat mendasar. Jenis perencanaan ini amat penting untuk menentukan
tujuan organisasi secara keseluruhan.
2. Perencanaan operasional adalah jenis perencanaan
yang penting untuk mengimplementasikan tindakan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan dan sasaran yang bersifat fundamental tersebut.
Tahap-tahap penting dari proses perencanaan dan pengendalian ada lima,
yaitu:
1.
perencanaan strategis berupa penyusunan tujuan
dan sasaran yang bersifat fundamental dan jangka panjang.
2.
perencanaan operasional
3.
proses penganggaran
4.
pengendalian dan pengukuran
5.
pelaporan analisis dan umpan balik
Mardiasmo (2005) mendefinisikan anggaran sebagai pernyataan mengenai
estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan
dalam ukuran finansial, dan penganggaran merupakan proses atau metode untuk
mempersiapkan suatu anggaran. Dalam pengertian lain, anggaran dapat dikatakan
sebagai sebuah rencana finansial yang menyatakan hal-hal berikut.
1. Rencana-rencana organisasi untuk melayani
masyarakat atau aktivitas lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi
dalam pelayanan.
2.
Estimasi besarnya biaya yang harus dikeluarkan
dalam merealisasikan rencana tersebut.
3.
Perkiraan sumber-sumber yang akan menghasilkan
pemasukan serta besarnya pemasukan tersebut.
Dalam ruang lingkup akuntansi, anggaran berada dalam
lingkup akuntansi manajemen. Berikut beberapa fungsi anggaran dalam manajemen
organisasi sektor publik.
1.
Anggaran sebagai alat perencanaan
Dengan anggaran,organisasi mengetahui apa yang harus dilakukan dan ke arah
mana kebijakan yang dibuat.
2.
Anggaran sebagai alat pengendalian
Anggaran organisasi sektor publik dapat menghindari pengeluaran yang
terlalu besar (overspending) atau adanya penggunaan dana yang tidak semestinya
(mispending).
3.
Anggaran sebagai alat kebijakan
Arah atas kebijakan tertentu dapat ditentukan melalui anggaran organisasi
sektor pblik, Contohnya, apa yang dilakukan pemerintah dalam hal kebijakan
fiskal, apakah melakukan kebijakan fiskal ketat atau longgar dengan mengatur
besarnya pengeluaran yang direncanakan.
4.
Anggaran sebagai alat politik
Dalam organisasi sektor publik, komitmen pengelola dalam melaksanakan
program-program yang telah dijanjikan dapat dilihat melalui anggaran.
5.
Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi
Melalui dokumen anggaran yang komprehensif, sebuah bagian atau unit kerja
atau departemen yang merupakan suborganisasi dapat mengetahui apa yang harus
dilakukan dan apa yang akan dilakukanoleh bagian/unit kerja lainnya.
6.
Anggaran sebagai alat penilaian kinerja
Anggaran adalah suatu ukuran yang bisa menjadi patokan apakah suatu
bagian/unit kerja telah memenuhi target, baik berupa terlaksananya aktivitas
maupun terpenuhinya efisiensi biaya.
7.
Anggaran sebagai alat motivasi
Anggaran dapat digunakan sebagai alat komunikasi dengan menjadikan nilai-nilai
nominal yang tercantum sebagai target pencapaian. Dengan catatan, anggaran akan
menjadi alat motivasi yang baik jika memenuhi sifat “menantang tetapi masih
mungkin dicapai”. Maksudnya adalah suatu anggaran itu hendaknya jangan terlalu
tinggi sehingga tidak dapat dipenuhi, dan jangan terlalu rendah sehingga
terlalu mudah dicapai.
Jenis-jenis
Anggaran
1.
Anggaran Operasional dan Anggaran Modal
Anggaran operasional digunakan untuk merencanakan kebutuhan dalam
menjalankan operasi sehari-hari dalam kurun waktu satu tahun. Anggaran
operasional ini juga sering dikelompokkan sebagai pengeluaran pendapatan.
Anggaran modal menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas
aktiva tetap, seperti gedung, peralatan, kendaraan, perabot, dan sebagainya..
2.
Anggaran berdasarkan Pengesahan
Berdasarkan status hukumnya, anggaran dibagi menjadi anggaran tentatif dan
anggaran enacted. Anggaran tentatif adalah anggaran yang tidak memerlukan
pengesahan dari lembaga legislatif karena kemunculannya yang dipicu oleh
hal-hal yang tidak direncanakan sebelumnya. Sebaliknya, anggaran enacted adalah
anggaran yang direncanakan, kemudian dibahas dan disetujui oleh lembaga
legislatif.
3.
Anggaran Dana Umum vs Anggaran Dana Khusus
Dalam pemerintahan, kekayaan negara dibagi menjadi dana umum dan dana
khusus. Dana umum digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan yang bersifat
umum dan sehari-hari, sedangkan dana khusus dicadangkan khusus untuk tujuan
tertentu, misalnya Debt Service Fund yang digunakan khusus untuk pembayaran
utang..
4.
Anggaran Tetap vs Anggaran Fleksibel
Dalam anggaran tetap, apropriasi belanja sudah ditentukan jumlahnya di
awal tahun dan tidak boleh melampaui anggaran.
5.
Anggaran Eksekutif vs Anggaran Legislatif
Berdasarkan penyusunanya, anggaran dapat dibagi menjadi anggaran
eksekutif, yaitu anggaran yang disusun lembaga eksekutif dalam hal ini
pemerintah, serta anggaran legislatif yaitu anggaran yang disusun lembaga
legislatif, dan anggaran bersama, yaitu anggaran yang disusun lembaga eksekutih
dan legislatif.
Siklus
Anggaran
1.
Persiapan
Pada tahap persiapan, bagian anggaran menyiapkan format anggaran yang akan
dipakai kemudian direview dan diadakan dengar pendapat ke semua unit untuk
disetujui pemerintah.
2.
Persetujuan lembaga legislatif
Lembaga legislatif akan mengadakan pembahasan guna memperoleh
pertimbangan-pertimbangan untuk menyetujui atau menolak aanggaran tersebut.
3.
Administrasi
Setelah anggaran disahkan pelaksanaan anggaran dimulai dan dilakukan
proses administrasi anggaran berupa pencatatan pendapatan dan belanja.
4.
Pelaporan
Pelaporan dilakukan pada akhir periode yang tidak terlepaskan dari proses
akuntansi.
5.
Pemeriksaan
Laporan atas pelaksanaan anggaran diperiksa oleh lembaga pemeriksa
independen.
Perbedaan
Pokok Keuangan Daerah yang Lama dan yang Baru
Uraian
|
Lama
|
Baru
|
Dasar Hukum
|
·
UU No 5/1974
·
PP 5 dan 6 Th 1975
|
·
UU NO 22 dan 25 /1999
·
UU NO 17 2003
·
PP105 dan 108 / 2000
·
Perda
·
Kep. Kepala daerah
|
Lingkup
Anggaran
|
Tidak
memisahkan anggaran desentralisasi, dekonsentrasi dantugas perbantuan.
|
Hanya untuk
anggaran desentralisasi.
|
Azas Anggaran
|
Berimbang dan
dinamis
|
Surplus/defisit
anggaran
|
Pendekatan
Penyusunan Anggaran
|
·
Line item budget
·
Incremental
·
Orientasi pada input
·
Fragmented
|
·
Performance budget
·
Standar pelayanan
·
Orientasi output/outcome
·
Integrated
|
Susunan/struktur
APBD
|
Pendapatan
belanja
·
Rutin
·
Pembangunan
|
Pendapatan
belanja pembiayaan
|
Pinjaman
|
Sebagai
pendapatan daerah
|
Sebagai jenis
pembiayaan
|
Dana Transfer
dari Pusat
|
Sumbangan
subsidi dan ganjaran
|
Dana
perimbangan
|
Proses
Penyusunan Anggaran
|
Tanpa kebijakan
anggaran
|
Arah umum
kebijakan strategi dan prioritas anggaran
|
Penggunaan
Anggaran
|
Tidak
dipisahkan antara belanja aparatur dan publik
|
Dipisahkan
antara belanja aparatur dan publik
|
Pengesahan APBD
|
Gubernur:
Kabupaten/kota
Mendgri:
Provinsi
|
DPR tanpa
pengesahan pemerintah atasan
|
Penatausahaan
Keuangan Daerah
|
Pelimpahan
kewenangan otorisasi tergantung kebijakan kepala daerah
|
Kepala daerah
memberi sebagian atau seluruh kewenangannya kepada pihak kedua.
|
Akuntansi
Keuangan Daerah
|
·
Single entry
·
Basis cash
|
·
Double entry
·
Basis kas modifikasi
|
Pembentukan
Dana Cadangan
|
Tidak
diperkenankan
|
·
Diperkenankan terutama untuk pengeluaran yang
berjumlah besar YAD
·
Dikelola dalam rekening khusus
·
Ditetapkan dalamperda
|
Pengeluaran tak
Tersangka
|
Pengeluaran
rupa-rupa pelaksanaan berdasarkan kebijakan kepala daera
|
Tertentu
pemberitahuan kepada DPRD
|
Perubahan APBD
|
Boleh
mendahului perda perubahan APBD DPRD cukup diberitahu
|
Harus
persetujuan DPRD
|
Penghitungan
Anggaran
|
Fokus pada
pertanggungjawaban adminstrasi
|
Standar
pencapaian kinerja, SAB, TUK, dan standar biaya
|
Dokumen LPJ
|
·
Nota perhitungan APBD
·
Lap perhitungan APBD
·
Lap aliran kas
|
·
Nota perhitungan APBD
·
Lap realisasi APBD
·
Lap aliran kas
·
Neraca daerah
|
Audit
|
Tidak
melibatkan eksternal auditor
|
Diperiksa oleh
eksternal auditor
|
Anggaran Berbasis Kinerja
Penganggaran berbasis kinerja adalah penyusunan anggaran dengan
memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran dan hasil yang
diharapkan termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut.
(mengacu pada Pasal 7 (1) PP No. 21/2004)
Dalam penganggaran berbasis kinerja diperlukan indikator kinerja,
standar biaya, dan evaluasi kinerja dari setiap program dan jenis kegiatan.
(mengacu pada Pasal 7 (2) PP No. 21/2004)
Tujuan
Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja
(Penjelasan PP
No. 21/2004)
1. Untuk
memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari penggunaan sumber daya (input) yang
terbatas.
2. Tujuan
dan indikator kinerja yang jelas akan:
-
Mendukung perbaikan efisiensi dan efektivitas
dalam pemanfaatan sumber daya.
-
Memperkuat proses pengambilan keputusan tentang
kebijakan jangka menengah.
Kondisi yang
diharapkan dari Penganggaran Berbasis Kinerja
- Meningkatkan efektivitas alokasi anggaran melalui perencanaan program/kegiatan yang diarahkan untuk mencapai hasil dan keluaran yang ditetapkan.
- Meningkatkan efisiensi pengeluaran melalui penentuan satuan biaya keluaran.
- Oleh karenanya meningkatkan kredibilitas dan akuntabilitas.
Secara teori, prinsip anggaran berbasis kinerja adalah anggaran yang
menghubungkan anggaran negara (pengeluaran negara) dengan hasil yang diinginkan
(output dan outcome) sehingga setiap rupiah yang dikeluarkan dapat
dipertanggungjawabkan kemanfaatannya.
Secara umum prinsip-prinsip anggaran berbasis kinerja didasarkan pada
konsep value for money (ekonomis, efisien, dan efektivitas) dan prinsip good
corporate governance,termasuk adanya pertanggungjawaban para pengambil
keputusan atas penggunaan uang yang dianggarkan untuk mencapai tujuan, sasaran,
dan indikator yang telah ditetapkan.
Dalam Rangka
penerapan anggaran berbasis kinerja terdapat elemen-elemen utama yang harus
dtetapkan terlebih dahulu, yaitu:
1.
Visi dan misi yang hendak dicapai. Visi mengacu
pada hal yang ingin dicapai dalam jangka panjang, sedangkan misi kerangka yang
menggambarkan bagaimana visi akan dicapai.
2.
Tujuan. Tujuan merupakan penjabaran lebih lanjut
dari visi dan misi.
3.
Sasaran. Sasaran menggambarkan langkah-langkah
yang spesifik dan terukur untuk mencapai tujuan.
4.
Program. Program adalah sekumpulan kegiatan yang
dilaksanakan sebagai bagian dari usaha mencapai tujuan dan sasaran.
5.
Kegiatan. Kegiatan merupakan serangkaian
pelayanan yang mempunyaimaksud menghasilkan output dan hasil yang penting untuk
mencapai program.
Dalam menyusun anggaran berdasarkan kinerja organisasi maupun unit
organisasi tidak hanya diwajibkan menyusun anggaran atas dasar fungsi, program,
kegiatan dan jenis belanja tetapi juga menetapkan kinerja yang ingin dicapai.
Kinerja tersebut antara lain dalam bentuk keluaran (outpuut) dari kegiatan yang
akan dilaksanakan dan hasil (outcome) dari program yang telah ditetapkan.
Apabila telah ditetapkan prestasi (kinerja) yang hendak dicapai, baru kemudian
dihitung pendanaan yang dibutuhkan untuk menghasilkan keluaran atau hasil yang
ditargetkan sesuai rencana kinerja.
Komponen
Pokok dalam Penganggaran Berbasis Kinerja
1.
Satuan Kerja
Satuan kerja
sebagai penanggungjawab pencapaian keluaran/output kegiatan/subkegiatan.
2.
Kegiatan
Rangkaian
kegiatan yang dilaksanakan satuan kerja sesuai dengan tugas pokoknya untuk
menghasilkan keluaran yang ditentukan.
3.
Keluaran
Satuan kerja
mempunyai keluaran yang jelas dan terukur sebagai akibat dari pelaksanaan
kegiatan.
4.
Standar Biaya
Perhitungan
anggaran didasarkan pada standar biaya (yang bersifat umum dan khusus).
5.
Jenis Belanja
Pembebabanan
anggaran pada jenis biaya yang sesuai.
Keluaran :
Output, Outcome, dan Input
- Keluaran (output)
Barang atau jasa yang terukur dihasilkan oleh kegiatan yang dilaksanakan
untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan kebijakan.
- Hasil (outcome)
Segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya output dari
kegiatan-kegiatan dalam satu program.
- Masukan (input)
Segala sumber daya (orang, barang, dan jasa) yang diukur dengan uang yang
diperlukan untuk menghasilkan keluaran (output).
Standar biaya umum:
- Standar biaya yang dapat dipakai untuk penganggaran kegitan/satker/ wilayah secara umum.
- Umumnya berupa standar biaya input/ masukan.
Standar biaya khusus:
- Standar biaya yang dipakai untuk penganggaran kegiatan/satker/wilayah/lokasi tertentu.
- Umumnya berupa standar biaya output
Pengukuran
Kinerja Memerlukan Indikator Kinerja
- Agar pengukuran dapat dilakukan, maka kinerja harus dapat dinyatakan dalam angka (kuantifikasi)
2. Diperlukan indikator-indikator yang dapat menunjukkan
secara tepat tingkat prestasi kerja/kinerja.
·
Kegiatan
·
Program
·
Efisiensi
·
Kualitas
Efisiensi
Efisiensi adalah hubungan antara barang dan jasa (output) yang dihasilkan
sebuah kegiatan/aktivitas dengan sumber daya (input) yang digunakan. Suatu
organisasi, program, atau kegiatan dikatakan efisien apabila mampu menghasilkan
output tertentu dengan input serendah-rendahnya, atau dengan input tertentu
mampu menghasilkan output sebesar-besarnya (spending well). Efisiensi dapat
dirumuskan sebagai berikut.
Efisiensi =
Output
Input
Efisiensi dapat
ditingkatkan dengan empat cara, yaitu:
1.
Menaikkan output untuk input yang sama.
2.
Menaikkan output lebih besar daripada proporsi
peningkatan input.
3.
Menurunkan input untuk output yang asama.
4.
Menurunkan input lebih besar daripada proporsi
penurunan output.
Efektivitas
Efektivitas menunjukkan kesuksesan atau kegagalan dalam pencapaian
tujuan sebuah kegiatan/kebijakan di mana ukuran efektivitas merupakan refleksi
output. Efektivitas terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan dengan
hasil yang sesungguhnya dicapai. Efektivitas merupakan hubungan antara output
dengan tujuan. Semakin besar kontribusi output terhadap pencapaian tujuan, maka
semakin efektif organisasi, program, atau kegiatan.
Pelaporan
Kinerja
Informasi tentang kinerja menjadi informasi penting yang dibutuhkan di
setiap fase perjalanan organisasi sektor publik dalam mencapai visi dan
misinya. Dalam aspek perencanaan, informasi tentang kinerja memberikan gambaran
penting dan fundamental tentang kondisi saat ini yang menjadi basis
perencanaan. Sebuah program pemberantasan buta huruf misalnya, membutuhkan data
pencapaian tingkat buta huruf yang ada. Tanpa informasi itu, pemerintah akan
mengalami kerancuan dalam menetapkan target keberhasilan dan menghitung jumlah
sumber daya yang dibutuhkan.
Sebagai
sebuah media yang menyampaikan informasi tentang kinerja, informasi dalam laporan
kinerja setidaknya memuat informasi berikut :
- Informasi tentang realisasi input.
- Analisa ekonomi.
- Informasi tentang realisasi input.
- Analisis efisiensi.
- Informasi tentang capaian outcome.
- Analisis efektivitas.
Informasi
tentang input, analisis ekonomi, informasi output, adan analisis efisiensi
membahas kinerja pada level kegiatan. Berbeda ketika kita membicarakan tentang
outcome dan analisis efektivitas. Pada bagian sebelumnya, kita memahami bahwa
outcome merupakan sebuah kondisi capaian atas berfungsinya output-output dari
satu atau beberapa kegiatan. Dengan demikian, informasi tentang outcome dan
analisis efektivitas mengacu pada kumpulan beberapa kegiatan.
Untuk
mendorong proses pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja secara lebih
sistematis, pemerintah Indonesia mempunyai sebuah pedoman penyusunan laporan
kinerja yang disebut Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Penyusunan
LAKIP harus mengikuti prinsip-prinsip pelaporan pada umumnya, yaitu laporan
harus disusun secara jujur, objektif, akurat, dan transparan. Disamping itu,
perlu pula diperhatikan hal-hal berikut.
1. Prinsip lingkuppertanggungjawaban.
2. Prinsip prioritas.
3. Prinsip manfaat
Langganan:
Postingan (Atom)